Perlahan semua berawal dan berakhir tanpa sadar, berjalan seiring waktu yang tak diketahui kapan ujung akhirnya... terpejam dan membuka mata tanpa satu titik khusus yang membekas di denyut-denyut nadi yang akan menjalar ke hati,jantung,paru-paru dan kemudian akan merasuk keseluruh tubuh. Semua itu tak pernah membekas, tak tersisa semuanya hanya... perasaan sesal tak menentu dan sebongkah hati (perasaan) yang terluka dan tak tau kapan bisa terobati.
Pernah ada suatu kisah tentang SMA-nya, yang tak pernah tersadar kalau tahun demi tahun masa-masa SMA itu sebuah kisah terlukis, merajutkan satu-demi satu kisah hidupnya.
Tahun pertama.
Tahun kedua
Tahun ketiga
“Nyaman...” akhrnya kata-kata itu keluar dari sudut kejujuran hatinya akhirnya sebuah semangat baru merasuk ke separuh hidupnya. Dia sudah mengenal mereka satu persatu dan mereka tau siapa dia dan bahagia nya si Haris itu sudah tak membuat onar dengan seribu teori berujung buntu sangking banyak nya (dimana-mana teori itu hanya satu mas !!!) “ kalian semua ini egosi, coba liat terbengkalai semua urusan kelas kita!” satu kata dari si Haris itu dengan ala-ala Pak Presiden kampung,ck. Senangnya lagi satu teorinya tentang si Haris itu tekuak semua, benar sajakan satu teori sudah cukup untuk membongkar kesombongan dari seribu teori penuh si Haris.
Memang seminggu full tahun ke tiga di SMA membuatnya sedikit begairah berkomunikasi dengan sesama temannya, dia pun bisa bebas bercanda dan tertawa terbahak bersama mereka tapi tetap saja di balik semua senyumnya di balik semua tawanya terselip kebohongan terselip satu khayalan, dan tetep saja ada yang kurang dari hidupnya terasa ada yang tertinggal dari hidupnya.
Dia mencari semua hal yang bisa membantunya mengatasi janggalan di hatinya, mencari apa yang tertinggal dari hidupnya, berusaha jujur pada hatinya yang hampi hitam kelam, mencoba mengubah cara,sikap dan pandangan hidupnya.Pada akhirnya semua kebohongan itu terbongkar bagai benang kusut yang akhirnya terurai dan bisa tergulung dengan rapi.
“kadang-kadang kejujuran itu bisa sangat menyakitkan diri kita” Albus Dombledore pernah berkata seperti itu pada Harry potter, ia berfikir andai saja hidupnya seperti Harry potter “siapa yang tak kenal Harry Potter?penyihir terkenal dan dia dikelilingi orang-orang yang bersimpati padanya, semua tau
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 perhatian:
Posting Komentar